MENGANTAR DI PINTU RUANG BERCERMIN

Berbagi Cermin Hidup...

Adalah niatanku (dan mereka yang turut berkisah) untuk saling berbagi proses dan hasil perenungan hidup kami. Aku masih seorang pemula, dan pasti juga bukan perintis. Kita teruskan saja apa yang pernah dan masih menjadi baik.
Jika kau bisa menemukan cerminmu di kisah-kisah yang kuceritakan, aku ikut merasa senang. Jika tidak, berbagilah dengan orang-orang lain, karena mungkin seseorang yang lain bisa menemukan cerminnya di situ.
Mari berbagi cermin hidup.

Senin, 20 September 2010

MENGHIRARKI KEBUTUHAN

Yuk, Belajar (Lagi) Dari Paman Maslow!

Ada sebuah teori dalam Psikologi yang disebut hirarki kebutuhan yang ditemukan oleh Abraham Maslow dan dianut oleh lumayan banyak orang. Begini gambar dan penjelasannya (pakai bahasa Inggris ya, copy paste dari website, maklum gaptek):

Senin, 13 September 2010

Bermusik

Ahh... Sedang asik bermusik. Belum ada hasrat untuk menulis refleksi dulu. Sedang dipenuhi bunyi melodius.

Selasa, 07 September 2010

JURNAL WAKATOBI

Mengherankan bagaimana sebuah sapa malam ini memiliki kekuatan membawa kembali kenangan dan janji dari masa lalu, tepatnya di tahun lalu. Kusulut linting tembakau terakhirku untuk mengenang seorang Udin Guteres, dengan konstelasi surga-nya di Wakatobi. Ini tembakau favorit terakhirku, Din, karena kabarnya stoknya sudah tidak ada lagi di mana-mana. Dan kau bilang kau rindu lintingan rokok tembakau-ku yang rasanya enak itu. Hehehe... sorry, teman.

Senin, 06 September 2010

HIDUP ITU PILIHAN, DAN AKU DAPAT MEMILIH...

Satu hal yang membuat aku mampu bersyukur dalam hidup ini adalah: aku memiliki banyak pilihan dan mampu menentukan pilihanku dengan cukup mandiri, bahkan kemudian menjalankannya, lebih dari kebanyakan orang. Dan aku cukup mampu untuk tidak menyesali apa pun pilihan yang pernah kupilih dan kujalani.

Aceh: Betah & Tidak Betah

Suatu saat, dulu, ada seorang teman yang bilang bahwa seorang temannya sedang bikin penelitian untuk para pekerja kemanusiaan yang sedang bekerja di Aceh (Pasca Tsunami). Pertanyaannya untuk para responden adalah: Apa yang membuat anda betah di Aceh? Atau kalau tidak betah: Apa yang membuat anda tidak betah di Aceh.

Lalu begini saya menulis jawabannya:


Ajakan Resah: Perihal Sisterhood

Para Saudariku,

Saya punya sebuah keresahan. Saya merasakan bahwa ikatan persaudarian (sisterhood) pada para perempuan pembela HAM dan HAM perempuan (selanjutnya akan ditulis para perempuan pembela HAM (perempuan)) di negara kita ini adalah rapuh. Saya, dan mungkin beberapa dari para Saudari ada yang pernah menjadi korban dari rapuhnya sisterhood kita. Atau mungkin malah ada yang menjadi pelaku perapuhan sisterhood kita. Saya mengakui bahwa ada satu masa di mana saya sendiri pun memicu rapuhnya sisterhood ini.

Lawas: Surat Imajiner Kartini

"Andaikan Kartini masih hidup dan menulis surat..."

Minggu, 05 September 2010

PEROKOK YANG BAIK (REVISI)

“Saya ini perokok yang baik.”
“Masak, sih? Mana ada perokok yang baik?”
“Iya. Nih, denger yah.”

ORANG HILANG

Jakarta. Kebetulan aku sedang berada di kota ini sehingga bisa punya serangkaian pengalaman berikut. Malam itu aku dan teman-temanku sedang duduk berkumpul di sebuah kedai kopi, mendiskusikan penulisan naskah pementasan teater untuk peringatan hari anti penghilangan paksa internasional nanti tanggal 30 Agustus. Belum lama aku duduk, perasaan tak nyaman sudah mulai menggeliat di dalamku.

KISAH KUTU: OLD & NEW VERSION

KISAH KUTU (OLD VERSION)


Ini kisah tentang seorang temanku. Aku beri dia nama Kutu. Julukan yang datang dari julukannya ke diri sendiri, sebenarnya. Bugs, bahasa Inggrisnya, kutu bahasa Indonesianya. Kutu yang malas, minta ampun malasnya. Kemalasan yang irasional, yang sering menjadi bulan-bulanan ejekan dan objek provokasiku. Yang setiap kali hanya disambut dengan senyum cengengesan Kutu, “Gue males, Oooon...”

TANDA USIK

Aku percaya, kita manusia dikaruniai ‘alat’ untuk membaca tanda-tanda usik. Adalah pilihan kita untuk memakai atau men-shut down-nya. Dia adalah semacam radar yang bisa-bisa berkarat dan mati daya pemindainya jika tidak pernah digunakan atau sudah terlalu lama disimpan saja. Namun jika dia dipakai terus, ketajamannya terasah.

PEROKOK YANG BAIK

“Saya ini perokok yang baik.”
“Masak, sih? Mana ada perokok yang baik?”
“Iya. Nih, denger yah.”

OWNER OF A LONELY HEART

(Si Empunya Hati yang Kesepian)



Owner of a lonely heart
Much better than an owner of a broken heart

You’ve been hurt so before
Watch it now
The eagle in the sky
How he dancing one and only
Be yourself
Give your free will a chance

TUTUR RUANG PRIBADI

“Untuk kalian yang telah dirampas ruang-ruang pribadinya dan yang masih terus berjuang mempertahankan ruang-ruang pribadinya. Bersediakah kalian menilik tuturku dari ruang-ruang pribadi yang masih kumiliki? Biar dibangunkan ruang-ruang pribadi yang masih tertidur dan belum dikenali rupanya...”


KEPERGOK TIDAK MEMBACA

Kenapa ya? Kenapa ada orang yang suka membaca, ada yang tidak? Kenapa ada bangsa tertentu yang kebanyakan orangnya suka membaca, dan ada yang tidak? Pertanyaan yang sering muncul dan mengganggu dalam diriku dan mengkristal beberapa hari yang lalu untuk sampai pada moment aku menuliskan refleksi ini. Suatu pagi di ruang tunggu bandara Soekarno-Hatta Terminal 3, terminal eksklusif yang luas, bersih dan tenang.

BISIK PENGAKUAN IBLIS

PERINGATAN DARI PENULIS:

Tidak disarankan untuk membaca tulisan ini bagi anda yang punya masalah dengan jantung dan pengelolaan emosi (terutama bagi yang punya perasaan yang terlalu mudah terprovokasi, mudah tersinggung, mudah marah, mudah terluka ego-nya). Jika anda yakin cukup kuat dan tetap memutuskan membaca, Silakan saja...


MEDIASI KONFLIK: WIN-WIN SOLUTION?

Saya orang yang mungkin tidak paham, tidak terampil dan tidak berbakat menjadi mediator. Tapi boleh lah dalam kelemahan ini saya menguraikan pandangan saya sendiri. Posisi saya sebagai mediator mungkin bisa digambarkan seperti anak SD yang sudah bersekolah sampai kelas 6, lalu ternyata setelah ditest praktek, saya dinyatakan tidak lulus. Kemudian anak kelas 6 SD ini mau menyampaikan alasan kegagalannya berdasarkan pandangannya sendiri. Mirip-lah dengan sebuah pleidoi. Mudah-mudahan ada orang yang mau sekedar menyimak.

ANAK-ANAKKU YANG ADA DI SURGA...

Anak-anakku yang ada di surga, dengarlah ibumu berdoa...
Jika Tuhan dan surga-Nya ada, kupastikan kalian berbahagia di sana, diasuh-kasih orangtua yang tidak bisa lebih sempurna selain Tuhan saja, di tempat yang tidak bisa lebih sempurna selain surga. Jika Tuhan dan surga-Nya ada, maka aku percaya kiranya kalian pun ada, di sana.

TIME OUT!!!

Dalam lokakarya Living Values Education yang baru lalu, saya mendengar sebuah perumpamaan tentang pentingnya mengambil waktu hening sejenak setelah pikiran kita berlari-lari sekian lama. Seperti sebotol air berisi benda (entah pasir, entah campuran larutan lainnya) yang setelah dikocok-kocok dan menjadi buram, perlu didiamkan sejenak agar benda-benda di dalamnya mengendap dan kita bisa melihat dengan lebih jernih ke dalamnya.

SIMPATI DAN EMPATI

Orang yang berempati tidak larut atau terhanyut dalam emosi/permasalahan klien/orang lain, sedangkan kalau dalam simpati kita ikut larut/terhanyut dengan masalah orang yang kita berikan layanan (konseling/pendampingan).