Lubang-retak di hatiku
Beberapa kumampat sekam bara panas
Dia, dendam
Pelan, tetap membakar
Jika ingin kuhangatkan tungku mimpiku
Bara kutiup
Panasnya makin
Aku senang
Tetap membara dia
Kau suruh aku padamkan?
Aku akan dingin dan mati rasa
Sepertimu
Yang sudah hilang baramu
Seperti robot
Mati suri, menunggu perintah
Kau, robot
Mengapa kau tak senang baraku?
Kau iri
Mati saja selamanya
Tiada makna hidupmu
Kapan kutuai api dari bara ini?
Kuasuh kau
Kau asuh aku balik
Tapi jangan jadi tuan
Karena aku pun tak memperbudakmu
Stasiun Pondok Cina, April 2011
Sondang Sidabutar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar