MENGANTAR DI PINTU RUANG BERCERMIN

Berbagi Cermin Hidup...

Adalah niatanku (dan mereka yang turut berkisah) untuk saling berbagi proses dan hasil perenungan hidup kami. Aku masih seorang pemula, dan pasti juga bukan perintis. Kita teruskan saja apa yang pernah dan masih menjadi baik.
Jika kau bisa menemukan cerminmu di kisah-kisah yang kuceritakan, aku ikut merasa senang. Jika tidak, berbagilah dengan orang-orang lain, karena mungkin seseorang yang lain bisa menemukan cerminnya di situ.
Mari berbagi cermin hidup.

Senin, 11 April 2011

EMPAT BELAS TAHUN AKU MENANGISIMU

Kuamati kau dalam tidur pulasmu di sampingku.
“Empat belas tahun aku menangisimu,” bisikku.

“Maafkan aku, aku tidak tahu,” katamu.

Tidak masalah bagiku sekarang
Apakah engkau pernah tahu atau tidak.

Di hari engkau tinggalkan aku
Lebih empat belas tahun yang lalu
Lautan di antara kita lahar neraka bagiku
Dan langit putih layar hampa hidupku
Benci benar aku pada laut yang membawamu

Empat belas tahun aku menangisimu
Kubangun duniaku sendiri di tengah ketiadaan ini
Sebuah Taj Mahal membentengi cintaku
Air mataku menggantikan lautmu
Lalu menenggelamkan kampungmu
Sehingga tak kau temukan jalan pulang
Hanya sebuah Taj Mahal sebagai mercu suarmu
Aku tunggu kau.

Empat belas tahun aku menangisimu
Lalu kau pun menemukanku
Setelah perempuanmu

Namun kecewa benar aku padamu
Karena kau tak seelok janji Taj Mahal-ku
Aku tidak mencintaimu
Seperti Taj Mahal-ku
Sehingga aku harus belajar mencintaimu
Dengan cara yang berbeda
Supaya aku bisa menemukan jalan pulang
Menuju cintamu

Empat belas tahun aku menangisimu
Aku sanggup habiskan empat belas tahun lagi
Membangun Taj Mahal yang lain
Mungkin tak seindah Taj Mahal-ku

Dan aku bisa habiskan empat belas tahun lagi
Membangun kubur Taj Mahal yang lain lagi
Bila kau pergi lagi dari hidupku
Hanya yang terakhir ini
Kuyakini akan jadi yang terindah
Susunan batu penerimaan dan perdamaian
Melepasmu pergi, lagi…
Aku akan mengenangmu
Sebagai Taj Mahal-Taj Mahal-ku.



Untukmu, teman. Meminjam rasamu.
Margonda, 10 April 2011
Sondang Sidabutar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar