MENGANTAR DI PINTU RUANG BERCERMIN

Berbagi Cermin Hidup...

Adalah niatanku (dan mereka yang turut berkisah) untuk saling berbagi proses dan hasil perenungan hidup kami. Aku masih seorang pemula, dan pasti juga bukan perintis. Kita teruskan saja apa yang pernah dan masih menjadi baik.
Jika kau bisa menemukan cerminmu di kisah-kisah yang kuceritakan, aku ikut merasa senang. Jika tidak, berbagilah dengan orang-orang lain, karena mungkin seseorang yang lain bisa menemukan cerminnya di situ.
Mari berbagi cermin hidup.

Senin, 11 April 2011

DENDAM

Lubang-retak di hatiku
Beberapa kumampat sekam bara panas
Dia, dendam
Pelan, tetap membakar


Jika ingin kuhangatkan tungku mimpiku
Bara kutiup
Panasnya makin
Aku senang
Tetap membara dia

Kau suruh aku padamkan?
Aku akan dingin dan mati rasa
Sepertimu
Yang sudah hilang baramu
Seperti robot
Mati suri, menunggu perintah

Kau, robot
Mengapa kau tak senang baraku?
Kau iri
Mati saja selamanya
Tiada makna hidupmu

Kapan kutuai api dari bara ini?
Kuasuh kau
Kau asuh aku balik
Tapi jangan jadi tuan
Karena aku pun tak memperbudakmu



Stasiun Pondok Cina, April 2011
Sondang Sidabutar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar