MENGANTAR DI PINTU RUANG BERCERMIN

Berbagi Cermin Hidup...

Adalah niatanku (dan mereka yang turut berkisah) untuk saling berbagi proses dan hasil perenungan hidup kami. Aku masih seorang pemula, dan pasti juga bukan perintis. Kita teruskan saja apa yang pernah dan masih menjadi baik.
Jika kau bisa menemukan cerminmu di kisah-kisah yang kuceritakan, aku ikut merasa senang. Jika tidak, berbagilah dengan orang-orang lain, karena mungkin seseorang yang lain bisa menemukan cerminnya di situ.
Mari berbagi cermin hidup.

Rabu, 23 November 2011

TAPAK RETAK


Arr: Inug

Butir butir peluh hangus
Jelas bekas terlihat
Jejak kaki tapak retak
Pecah perca terbakar

Kuduk kuduk para budak
Sejak kau terlahir jelata
Meregang badan tertatih
Mencari remah tambahan

Sekeras apa kau paksa takdir?
Setahan apakah kau ternadir?

Reff:
Jawabmu lantang, akulah!
Penelan sampah segala!
Dan aku juga
Telan pahitnya asa
Tercekat gumpal pekat kecewa

Kulit tapak retak ini
Terlalu remuk kering
Terlalu lama disiksa
Terpanggang mata MU!

(Ngabean, 1-2 Sept 08)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar