MENGANTAR DI PINTU RUANG BERCERMIN

Berbagi Cermin Hidup...

Adalah niatanku (dan mereka yang turut berkisah) untuk saling berbagi proses dan hasil perenungan hidup kami. Aku masih seorang pemula, dan pasti juga bukan perintis. Kita teruskan saja apa yang pernah dan masih menjadi baik.
Jika kau bisa menemukan cerminmu di kisah-kisah yang kuceritakan, aku ikut merasa senang. Jika tidak, berbagilah dengan orang-orang lain, karena mungkin seseorang yang lain bisa menemukan cerminnya di situ.
Mari berbagi cermin hidup.

Rabu, 23 November 2011

INI RASA LUKA

Arr: Yoyon

Kalian yang dijamu hidangan nikmat
Tidur nyenyak di atas kasur empuk
Nyaman berteduh di rumah aman
Berlama di depan TV berwarna


Kalian yang dilimpah hormat dan harta
Yang mapan terjaga menjelang tua
Uang tak jua habis belanja supermarket
Bahagia dikelilingi yang terkasih

Mungkinkah...
Kalian tahu rasa luka? (4X)

Dengar, inilah luka…
Luka adalah aku, kami dan mereka
Antri panjang demi seliter minyak
Panas dan dingin didera cuaca
Yang setiap saat lapar dan dahaga

Bencana sapu bersih harta & nyawa yang tercinta
Air dan tanah anak cucu dirampas
Tidur di tanah bersama tikus dan serangga
Hidup sendiri kesepian dan dicaci

Mungkinkah...
Kalian tahu rasa luka? (4X)

Jijik pada diri yang t’lah diperkosa
Berdarah dan lumpuh disiksa
Sembunyi di gelap dalam kejaran
Dipenjara oleh fitnah yang kejam

Mungkinkah...
Kalian tahu rasa luka? (4X)

Puisi:
Mungkinkah kalian tahu rasa luka?
Jika begitu lebar jurang di antara kita
menoleh pun kalian tak sudi
tangan enggan kau julurkan
kakimu terpaku di kandang nyamanmu
Jika mencintai keluarga sendiri saja dirasa tlah cukup
Dan yang menambah semua luka ini
Adalah jika tak ada yang peduli…

(Kuwera, 160808)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar