MENGANTAR DI PINTU RUANG BERCERMIN

Berbagi Cermin Hidup...

Adalah niatanku (dan mereka yang turut berkisah) untuk saling berbagi proses dan hasil perenungan hidup kami. Aku masih seorang pemula, dan pasti juga bukan perintis. Kita teruskan saja apa yang pernah dan masih menjadi baik.
Jika kau bisa menemukan cerminmu di kisah-kisah yang kuceritakan, aku ikut merasa senang. Jika tidak, berbagilah dengan orang-orang lain, karena mungkin seseorang yang lain bisa menemukan cerminnya di situ.
Mari berbagi cermin hidup.

Kamis, 28 November 2013

KEKASIH DINI HARI


Kekasih,
Tidak kutemukan hangat tubuhmu pagi ini
Walau ragamu menjauh dua jengkal saja

Masih bisa kubaui hawa kecut
Dari mulutmu yang memompakan ruap fermentasi  
Dengan siapa jiwamu terbang bermimpi semalam?
Adakah bersama perempuan itu?

Kekasih,
Tak cukupkah bagimu semua jembatan di belakangku yang sudah kubakar itu?
Semua yang kau syaratkan dariku sudah kuberikan
Dan untukmu aku baktikan
Lebih dari yang kau sanggup berikan
Lebih dari yang kau bersedia
Lebih dari yang kau pernah janjikan padaku

Kekasih,
Apakah kau pikir aku tidak tahu?
Mungkin bagi kawan-kawanmu ini sekedar cerita lelucon
Sembari menenggak air berkata-kata kerap malam kalian merayakan entah apa
Takdirmu?
Kelelakianmu?
Kesetiakawanan mereka?
Hidup?

Dan dengan air mata aku merenungi
Takdirku
Kelelakianmu
Kesetiaanku
Hidup

Kekasih,
Kejam nian rajam hidup ini kurasakan
Akan diapakannya putra kita?
Begitu mirip kalian berdua
Akankah ia jadi sepertimu?
Ataukah ia akan menanggung karmamu?

Apa lagi daya yang harus kulakoni
Agar dewa-dewa sudi menjawab doa dan sesembahanku?
Biar hangat tubuhmu kembali tiap malam untukku saja?
Supaya air mata ini berubah haru bahagia?

Dan pagi ini
Sama seperti dini kemarin
Kau akan terbangun
Seakan tak pernah terjadi apa-apa
Seakan aku tak paham
Seakan kau laki-lakiku seutuhnya
Sampai kau bergegas untuk rasuk masuk ke duniamu lagi

Aku akan melepasmu
Membantumu membangun kepura-puraanmu
Menjagamu tak remuk berkeping dalam kerapuhanmu
Seperti seorang ibu menjaga cangkang tipis anaknya

Seberapa sanggup aku?

Sampai kapan?




Ub-LdnH, 28 November 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar